Cinta . . . kata itu selalu terdengar setiap hari oleh gue. di setiap tempat dan di setiap waktu. Sampai-sampai di WC pun gue juga denger kata cinta tersebut. Cinta memang lah sangat indah, tetapi kalau kita sudah terpelosok ke dasar cinta. Kuta akan merasakan betapa pahit nya cinta itu.
Beberapa bulan sudah gue mencari cinta untuk gue, tapi yang gue dapat cuma cin cin ciiinnnn . . . . . . (bencong), hening. Galau dalam beberapa bulan sangatlah berat bagi gue. Coba kalian bayangkan , keseharian gue, duduk menyendiri, berjalan lunglai, dan mata mirip panda. Sampai-sampai gue di bilang mayat hidup oleh anak-anak ketika gue pulang kuliah. Akhirnya gue putuskan untuk move on dan mencari yang baru .
Pada suatu malam gue pergi kerumah temen gue yang deket sama rumah gue, lalu gue ngerencanain buat berburu wanita malam ini juga, padahal jam sudah menunjukkan pukul 23.10. Ternyata temen gue setuju dan perburuan kami pun di mulai. ooh . . . iyaa, kenalin dulu, temen gue namanya si imut (nama samaran). Kami temenan sudah sejak kelas 2 SMA.
Setelah keliling-keliling kota Banjrbaru, kami ga menemukan 1 pun cewek yang sedang santai , tapi cuma menemukan waria-waria macho kutilan yang sedang duduk nunggu pelanggan. beberapa menit kemudian kami melihat dari jauh 4 cewek yang lagi naik motor. Saat kam mulai mendekati , ternyata cewek tersebut mirip anak geng motor yang nikam dan kebut-kebutan. Sungguh gue ga punya muka buat kenala sama mereka, soalnya style merka aja sudah kayak anak berandalan, kalau gue style nya kayak aki-aki lagi kena encok. Akhirnya kami mengurungkan niat untuk kenalan sama mereka.
Beberapa hari kemudian gue pergi hunting sama temen-temen gue, tapi yang ikut cuma cowok yang pengen jadi model majalah Wild Life . Akhirnya ada temen gue ngajak 3 orng cewek dari kampus nya untuk ikut hunting bareng. Kami pun ketemuan di tempat yang telah di janjikan. Gue sama si imut pergi duluan ke tempat yang telah di janjikan, sedangan cewek nya lag nungguin temennya, kayak nya lagi dandan supaya bisa masuk yasiin.
Semuanya telah berkumpul di tempat tersebut, dan ada 1 cewek yang membuat gue tertarik sama dia, dia pakai baju pink dengan gambar mickey mouse. Gue pun langsung kenalan sama dia, nama nya Kecebong (Mia). Ternyata kecebong ini sangatlah akrab dengan orang yang baru dia kenal. Gue ngomong sama dia sangat lah nyambung. akhirnya pun gue mulai suka sama dia .
Ke esokan harinya gue langsung nge-search nama dia di Facebook, dan langsung gue add. pertama-tama sih cuma chat-chat aja, api setelah itu gue mulai memberanikan dii untuk minta nomor handphone nya. tapi jawabannya gini " kalo kamu minta nomor handphone gue, gue pake nomor sapa ?". fikiran gue langsung ga jelas, nih anak memang aneh , gue cuma pengen ngecatet nomor handphonenya bukan ngambil nomor nya, gue bingung seperti pocong yang kesandung suster ngesot. tapi akhirnya gue bisa menguasai keadaan dengan menjawabnya "kita tukeran aja, kamu pake nomor gue, gue pake nomor kamu ?". akhirnya dia pun mau ngasih nomor handphone nya sama gue. Dalam hati gue yang paling dalam bersorak sorai, guee dapeet nomornya. gubraaaak . . . . . .
Setelah semua percakapan dan dapet nomor handphone nya, gue mulai PDKT sama dia. Kecebong orang nya super baik dan cantik, ga kayak gue yang mirip grila lagi pup. Beberapa hari sudah berlalu dan gue smsan sama dia, gue sudah sangat suka sama dia, buka suka lagi, mungkin cinta. tapi apakah seorang putri kecebong bisa bersatu dengan kodok badut ?
Gue mulai bingung apa yang harus gue lakukan. apakah gue harus nyatain cinta gue ? dan apabila di terima gue langsung joget poco-poco di hadapannya ? atau langsung nikam dan makan hati dia apabila gue di tolak matang-matang ?. semua perasaan gue bercampur aduk ga menentu. Sore harinya gue putuskan untuk ngajak dia jalan-jalan entar malam. Gue sms dia dengan basa-basi seperti ngajak dia dinner dan sebagainya, ehh ternyata dia sudah makan sama temennya, akhirnya gue langsung to the point aja ngajak dia jalan-jalan. dag dig dug jantung gue nunggu balasan smsnya, gue gelisah kalau di tolak dan gue malu, kalau-kalau gue di tolak, gue langsung ngambil kapur barus milik temen gue dan akan gue telan. hoeeeekkk . Tling, sms masuk ke handphone gue. ternyata balasannya. "ookk . . . . mau ngajak jalan-jalan kemana ?". gue langsung bersorak gembira, gue langsung joget gaya trio macan dengan ngibas-ngibaskan rambut (padahal rambut gue sangat pendek).
Jam 19.00 gue langsung menuju kosnya yang deket sama rumah gue, gue sangat gugup ketemu sama dia, dan baru pertama jalan sama dia cuma berduaan. gue langsung panik kayak ayam yang pengen di sembelih. setelah sampai di depan kost nya, gue langsung sms dia. Kecebong keluar dengan sangat anggun nya, beda sama gue, yang lusuh kayak habis di perkosa om-om. Jalan-jalan pun di mulai dengan keadaan yang tegang.
Beberapa jam telah terlewati, akhirnya kami pulang dengan keadaan yang bahagia. tapi ga tau si kecebong. mungkin dia malu di boncengi sama gorila mencret yang bolongan hidungnya super besar. Di depan kost nya gue mulai berbicang-bincang lagi sama dia. Gue mutusin buat nembak dia malam ini juga. Pembicaraan mulai gue arahkan percintaan. Dia pun mulai cerita tentang mantan-mantan nya, khusunya cinta monyetnya yang telah meninggal dunia, gue terdiam mendengar kisah yang mengharukan tersebut. Tiba saat nya gue mau pulang dan akan menembak dia. Kecebing ngasih tau sama aku, sebeum aku pulang, harus ada benda yang di tinggal, pertama sih dia mau nya handphone gue, tapi kalau handphone gue di tinggal, gimana kalau ada sms penting masuk ? gimana kalau ada petugas kebun binatang sms gue dan nyuruh gue jadi monyet di kebun binatang (maklum job gue). Gue pun menolaknya, dan menjelaskan alasan-alasan. Akhirnya dia mau gue ngambilin bintang-binang di langit yang hitam karena malam sudah semakin larut. Dan saat itu juga, gue langsung membentuk jari-jari gue seperti lambang cinta kepadanya, tapi jawabannya "Gue kan pengen bintang, kok cinta sih?" jeglaaarrr . . . . . . . gue merinding, gue malu, gue kehabisan akal, gue kena serangan jantung dan langsung mati di tempat.
Pernyataan cinta gue akhirnya gagal di malam yang larut itu. semua hening. dan gue pulang ke kost temen gue dengan muka lusuh . . . . . . . . .
to be continued
Tidak ada komentar:
Posting Komentar