Sabtu, 31 Maret 2012

Sebuah Cerita yang Di Lupakan ( Kisah yang tidak lucu)

Waktu menunjukkan pukul 23.52 , Gue pulang dari kost nya kecebong. Gue ngerasa pahit dan hambar karena kekurangan gula. Semuanya Chaos bagaikan bencong yang di kejar-kejar Satpol PP. Semua kejadian ini hanya bisa gue buat menjadi tulisan. Cerita yang mungkin takan pernah gue bahas lagi.

"Mau ga kamu jalan sama aku ? soalnya cuma minggu ini gue bisa jalan, minggu depan gue udah mulai evaluasi". cukup simple balasan sms kecebong untuk gue. "iyaaaa, boleh tuh. bisa di atur." Hanya dengan sms begitu gue sudah sangat bahagia minta ampun. Akhirnya kami janjian akan jalan habis Isya.


20.12
Gue datang jemput dia kekostnya, dia keluar sambil telponan entah dengan siapa. setelah gue tanya sama dia, ternyata itu adalah telpon dari nyokapnya yang nanyai masalah UTS kecebong. Beberapa  menit kemudian kami berangkat untuk malam mingguan . gue bawa dia ngelilingi kota Banjarbaru. Dari jalan yang rame sampai jalan yang sunyi. Dari bencong mangkal sampai kunti yang bersayap.

21.23
Pembicaraan gue malam itu menurut gue ga nyambung, entah kenapa yang gue fikirkan. Gue rasa saat dia jalan sama gue, yang dia lakukan selalu smsan dan smsan. Gue ga di hargai bagaikanupil yang baru di keluarkan. Tapi gue akan selalu berfikir positif lah sama dia.

22.07
Gue ngantarin dia ke kostnya yang deket sama kost gue yang dulu (entar yah cerita kost gue yang baru). Gue udah merasa dia tuh sudah kayak panda yang nahan kencing. Dia ngantuk setengah mati, tapi ternyata temenya kecebong belum pulang. Gue pun menawarkan untuk menemani dia sampai temennya datang. pembicaraan kami mulai sangat aneh, sumpah gue sangat bingung apa yang gue bicarakan dan di bahas sama dia. Otak gue sedang ga connect  sama dia. Akhirnya gue putusin mau nembak dia lagi. Saat itu gue yakin gue bakal berhasil 100% tanpa ada sedikit pun halangan. Soalnya dia udah mengatakan sama gue, kalau dia sayang sam gue. SAYANG SAMA GUE. Tapi semua itu malah terjadi sebaliknya. semua rencana gue gagal lagi, karena kebodohan gue. Kenapa gue harus bersifat seperti titit gajah ? gue langsung ngambil batu dan mukul batu tersebut kekepala gue. Nyali gue langsung menciut ketika berhadapan dengan kecebong, kayak titi yang lagi ke dinginan. tapi sepertinya dia memang ga pernah tertarik sama gue, mungkin gue cuma menghayal kalau dia mencintai dan menyayangi gue.

Maaf kalau gue ga ceritain seberapa gue mencintai kamu. maaf gue ga bisa nyatain cinta gue pada kamu. Gue belum siap, dan mungkin takan pernah siap. Gue sadar diri kalau gue ga pantas bagi loe, gue hanya pantas buat om-om hidung belang haus akan air putih yang di ambil langsung dari sumber air sudah dekat, beta sudah sana makan mie ayam spesial dulu. Maaf gue ngomong kepanjangan. Hening.

Biarlah cerita ini gue kubur dalam-dalam. tanpa kamu mengetahui nya.

2 komentar:

  1. hingga akhirnya kodok dan kecebong sempat bersama sampai akhirnya terpisah lalu bahagia dengan orang yang mereka temui masing-masing..
    dan mereka meyakini, bahwa pembuktian cinta yang sebenarnya adalah yang berani melepaskan demi kebaikan yang dicintai meskipun itu berarti perpisahan untuk kodok dan kecebong..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Akhirnya kecebong ditemukan oleh seorang raja yg sangat baik hati. Dengan ciuman nya dapat merubah dia kembali menjadi seorang putri cantik. Akhirnya mereka menikah dan hampir mempunyai anak.

      Kodok hanya bisa terdiam dan belajar melepaskannya, benar-benar melepaskannya, selamanya. Walau setangahnya masih bersamanya.

      Hapus